ADS HERE... | ADS HERE... |
Suatu tradisi dan kebiasaan bagi kita dalam menyambut 1 Syawal atau Lebaran Idul Fitri yang merupakan hari kemenangan bagi kita, untuk menyemarakkannya dengan bersih membersih serta hias menghias, apa saja yang dapat kita bersih dan dapat kita hias seperti di rumah, perkarangan hingga ke jalan-jalan kampung halaman dengan berbagai hiasan agar terlihat cantik dan indah.
Salah satu tradisi dan kebiasaan bagi beberapa daerah di malam - malam penghujung di bulan Ramadhan, seperti di kota saya Dabo Singkep untuk menghiasi malam – malam penghujung Ramadhan dengan berbagai hiasan lampu colok atau lampu pelite yang terpasang di rumah – rumah, jalan – jalan dan gerbang - gerbang jalan kampong. Lampu - lampu pelite tersebut dipasang sejak malam 21 Ramadhan hingga di malam takbir hari raya (1 Syawal). Beberapa hiasan lampu pelite disusun pada gerbang jalan yang sudah dibangun beberapa hari sebelumnya.
Semarak suka duka di penghujung Ramadhan juga terasa dengan suatu tradisi yang kita kenal dengan Mudik Lebaran atau Balek Kampong. Mudik Lebaran atau Balek Kampong sudah menjadi tradisi yang dilakukan dalam menyambut 1 Syawal atau Idul Fitri agar pada saat lebaran kita yang berada jauh di rantauan dapat berkumpul bersama keluarga tercinta untuk merayakan Idul Fitri.
Bagi rekan dan sobat yang mudik atau balek kampong, saya mengucapkan selamat mudik semoga selamat sampai ditujuan. Dalam postingan ini (apabila koneksi internet lancar) untuk menghibur, rekan dan sobat dapat langsung mendengarkan Lagu Balek Kampong seperti pada postingan sebelumnya Bulan Ramadhan | Saat Yang Tepat Untuk Introspeksi Diri dan Doa Untuk Kedua Orang Tua | Sebuah Renungan yang sudah diselingi dengan musik.
Semakin meriah dan semakin sibuk mendekati lebaran. Moga kita semua bisa kembali ke fitri...nice post sambil diiringi lagu and happy blogging!